Kebijakan Pemerintah.!! Mulai Hari ini Harga Rokok Naik Menjadi Rp.50.000 / Bungkus
TRIIBUNNEWS.COM - Kebijakan Pemerintah.!! Mulai Hari ini Harga Rokok Naik Menjadi Rp.50.000 / Bungkus | Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi rokok tertinggi. Ada sekitar 67 persen penduduk Indonesia, laki-laki dan perempuan dewasa adalah perokok.
Didukung dengan harga rokok yang tergolong sangat murah menjadikan keadiktifan perokok sulit dihentikan. Apalagi, rokok di Indonesia bisa dibeli tanpa label cukai, atau bahasa lainnya dijual ‘ketengan`.
Imbasnya bukan sekedar masalah kesehatan perorangan saja, melainkan peningkatan angka kematian hingga pembengkakan biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk mengobati paraperokok dan individu yang terkena dampak dari rokok.
Rokok membuat angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Beban ganda kini dirasakan oleh Kementerian Kesehatan dalam menurunkan angka peningkatan Penyakit Menular (PM) dan PTM.
Baca Juga :
- Jika Harga Rokok di Atas Rp 50.000, Apa Anda Masih Mau Merokok?
- Berita Harga Rokok : Djarot Dukung Wacana Kenaikan Harga Rokok hingga Rp 50.000, Apakah Ini Memang Permainan Politik Oknum Tertentu ?
- Harga Rokok Naik Menjadi 50 ribu Perbungkus ?
Melihat isu miris ini, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, bersama rekan membuat suatu studi rokok dengan metode polling, Desember tahun lalu.
Studi ini mengungkap kemungkinan perokok akan berhenti merokok jika hargarokok dinaikkan dua kali lipat dari harga normal. Seribu sampel yang diambil secara acak menghasilkan temuan bahwa 80 persen bukan perokok setuju jika harga rokok dinaikkan–76 persen perokok juga setuju, dan 72 persen perokok akan berhenti merokok.
“Satu sampai dua bungkus rokok per hari itu jika dihitung besaran pengeluaran untuk rokok per bulan mencapai Rp 450 hingga Rp 600 ribu. Dalam studi ini para perokok bilang kalau harga rokok di Indonesia naik jadi Rp 50 ribu per bungkus–mereka akan berhenti,” ungkap Prof. Hasbullah dalam Konferensi Pers Kongres InaHEA ‘The Economics of Preventive Health Program Tobacco, and Health Equity Under JKN Policy’, di Alana Hotel Yogyakarta, ditulis Jumat (29/07/2016).
Prof Hasbullah mengatakan akan mengajukan hasil studinya ini, agar pemerintah dan pemegang kepentingan lain melakukan tindakan segera untuk menaikkan harga rokok di Indonesia.
Ia melanjutkan, paling tidak jika harga rokok dinaikkan akan memberikan dampak yang baik terhadap penambahan dana di bidang kesehatan, “Setidaknya dalam hitungan ekonomi saya, kalau rokok di naikkan harganya jadi Rp 50 ribu, paling tidak ada tambahan dana 70 Triliun dalam bidang kesehatan.”
“Namun proses menaikkan harga rokok memerlukan waktu yang panjang. Setidaknya memakan waktu satu hingga dua tahun agar pemerintah dan para politisi setuju untuk menaikkan harga rokok di Indonesia,” tuntas Prof Hasbullah.
Baca Juga informasi tentang harga rokok 50 ribu :
Sumber : http://populerkan.id/kebijakan-pemerintah-mulai-hari-ini-harga-rokok-naik-menjadi-rp-50-000bungkus/1/2/3/
Penulis : admin
Mantep setuju tuh,gk ysah pake lama,tahun ini kangsung di naikkan
BalasHapusHadeh kari serius bacanya masih wacana
BalasHapusSAYA PEROKOK BERAT 3 BUNGKUS SEHARI. TAPI SAYA SETUJU BANGET DENGAN KEBIJAKAN INI. KALAU GA MAMPU MENDING GA USAH NGEROKOK.
BalasHapusBANYAK ANAK DI BAWAH UMUR MEROKOK DENGAN UANG JAJAN NYA APALAGI ROKOK BISA KETENGAN.
DENGAN KEBIJAKAN INI SIAPAPUN YANG PENGHASILAN NYA HANYA SE-UMR WAJIB MIKIR BUAT MEROKOK.
KASIHAN ORANG YANG BODOH BELI BERAS GA MAMPU,BEKI ROKOK DI BELA2IN.
DENGAN HARGA ROKOK 50 RIBU DI HARAP JUMLAH PEROKOK DI NEGARA INI BERKURANG.
TAHU KAH ANDA NEGARA DENGAN JUMLAH PEROKOK YANG TINGGI RAKYAT NYA CENDERUNG LEBIH BODOH???
KALAU ROKOK 50 RIBU PERBUNGKUS SAYA PASTI BERPIKIR 1000X UNTUK MEROKOK DAN ITU BAIK BUAT KESEHATAN SAYA JUGA ISI DOMPET SAYA.
saya perokok aktif, saya mungkin bisa berlahan lahan berhenti. jika semua demi kesehatan. tp saya punya pertanyaan kalau seandinya dg naiknya harga rokok akan mengurangi pembeli maka bukan tidak mungkin industri rokok akan mengurangi pekerjanya. masalahnya sudah di siapkan candangan kerja untuk mereka dari pemerintah belum? karna di jaman sekarang mencari lowongan itu sulit. lalu jika mereka blm dapat jg, anak istrinya bagaimana nasibnya?
BalasHapusKebiasaan merokok itu sudah menjadi kebutuhan premiere sehari", merokok sudah diturunkan sebagai nenek moyang kita. Mau sehat atau sakit itu pilihan. Belom tentu yang merokok berumur panjang. PLEASE BE SMART. JANGAN LABIL.
BalasHapusYa tetap ngerokok ben sing gawe aturan ngerokok gaweo aturan aq sek iso ngerokok karo tembakau tanduranku dewe...wes kate lapo pemerintah ....
BalasHapusSudahlah naikan aja emang kalau harga rokok mahal rakyat kecil susah...warga kecil kayak gua ini masih bisa merokok saya bisa tanam tembakau sendiri...walaupun sedikit tiap hari masih bisa menghisap rokok...siapa yg akan rugi negara atau rakyat kecil...ya memang banyak yg susah jika rokok mahal tapi pemerintah aja gak peduli aq sebagai warga negara juga gak peduli sama pemerintah....sing penting iso merokok walaupun hanya buatan sendiri....
BalasHapusMasukkan komentar Anda...dilahkan naikab ajalah pening palak
BalasHapusMenurut saya kalo rokok naik nanti paling banyak pencurian perampokan setres gak ada uang karena gak mampu beli rokok
BalasHapusKalau rokok naik dimungkinkan banyak yang pencuri perampokan pembunuhan dan lain lain karena setres gak mampu beli rokok saran saya mau sehat gak usah merokok sehat sakit itu pilihan seseorang
BalasHapusgimana klo perampokan minimarket makin merajalela bahkan makin sadis.. kan uang cash+rokok juga tersedia disitu... siap2 kepolisian ngelembur mpe pagi bwt jaga2
BalasHapus