Hebat..!!! Mahasiswa UGM Sulap Lendir Lele Jadi Salep Luka Diabetes
TRIIBUNNEWS.COM - Mahasiswa UGM Sulap Lendir Lele Jadi Salep Luka Diabetes | Yogyakarta - Banyak orang jijik melihat apalagi memegang lendir ikan lele jika sebelum dimasak. Di tangan mahasiwa Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, lendir itu bisa menjadi obat luka bagi penderita penyakit gula itu.
Penderita penyakit diabetes, jika mengalami luka luar maka sulit sembuh dan memakan jangka waktu lama. "Lendir atau mukus ikan lele mengandung senyawa-senyawa protein aktif berupa Antimicrobial Peptides (AMPs)," kata salah satu mahasiwa peneliti lendir lele, RM Ravi Hadyan, Sabtu, 6 Agustus 2016.
Senyawa ini, kata dia, memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai menyembuhkan luka. Sebab ia memiliki aktivitas bakterisidal yang kuat untuk membunuh bakteri-bakteri patogen.
Para mahasiswa peneliti selain Ravi yang bergabung meneliti lendir ikan lele ini adalah Joshua Alif Wendy, Dion Adiriesta Dewanda, Megaria Ariani dan Utami Tri Khasanah.
Ikan lele merupakan ikan jenis air tawar yang terkenal kuat dan tahan terhadap lingkungan air bahkan yang kotor. Ikan jenis ini mempunyai mekanisme imunitas kekebalan yang kompleks.
Bahkan, kata Ravi, ikan ini kebal dan masih hidup di dalam air yang penuh dengan bakteri patogen atau mikroorganisme parasit. Ikan ini jarang mengalami infeksi karena imunitas non spesifiknya berupa lendir. "Ide itu muncul karena ikan lele punya alat imunitas berupa lendir pada kulit ikan ini," kata dia.
Menurut Utami, peneliti lainnya, obat dari lendir ikan lele ini dibuat dalam bentuk salep. Lendir diambil dari bagian punggung lele yang berumur empat sampai enam bulan. Lalu disentrifugasi untuk mendapatkan endapan. Kemudian dicampur dengan Poly Ethylen Glycon (PEG). Dari bahan ini maka dihasilkan obat dalam bentuk salep yang diberi nama dengan Super Clariac Biomimicry Helaing Agent. Atau disebut dengan SCRIAC-BIOLINGENT.
"Pengujian obat dengan menggunakan tikus, hasilnya sangat efektif untuk mengobati luka pada penderita diabetes," kata dia.
Awalnya tikus diinduksi diabetes tipe 2 dengan antibiotik. Kemudian tikus dianestesi dan dilukai pada bagian punggung. Selama 15 hari, luka pada tikus diolesi salep setiap pagi dan sore. Hasilnya menunjukkan salep lendir ikan lele bisa memberikan efek penyembuhan. Tikus yang diberi salep lendir lele ini sembuh lebih cepat dibandingkan dengan salep anti bakteri yang sudah beredar di pasaran.
Ditambahkan oleh anggota tim penelitian lainnya Jhosua, obat luka dari bahan lendir ikan lele ini mujarab untuk mengobati luka yang kronis bagi penderita diabetes.
Bagi penderita diabetes yang telah terinfeksi bakteri Methicillin Resistant Staphylococus aerus (MRSA) jika mengalami luka luar maka lama penyembuhannya. . MRSA ini merupakan bakteri patogen yang tak mempan diobati dengan berbagai jenis antibiotik.
"Ikan lele sangat banyak, kami manfaatkan sesuatu yang murah dan mudah didapat untuk obat mujarab," kata dia.
PENULIS : MUH SYAIFULLAH
Sumber dikutip dari : https://gaya.tempo.co/read/news/2016/08/06/174793753/mahasiswa-ugm-sulap-lendir-lele-jadi-salep-luka-diabetes
0 Response to "Hebat..!!! Mahasiswa UGM Sulap Lendir Lele Jadi Salep Luka Diabetes"
Posting Komentar